Rabu, 04 Februari 2009

Thailand

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas



ราชอาณาจักรไทย
Ratcha Anachak Taek

Thailand
Bendera Thailand Lambang Thailand
(Bendera) (Lambang)
Lagu kebangsaan: Phleng Chat
Lokasi Thailand
Ibu kota
Bangkok
13°44′ LU, 100°30′ BT
Kota terbesar Bangkok
Bahasa resmi Thai
Pemerintahan
Raja
Perdana Menteri
Monarki konstitusional
Raja Bhumibol Adulyadej
Abhisit Vejjajiva
Kemerdekaan
Kerajaan Sukhothai
Kerajaan Ayutthaya
Kerajaan Thonburi
Kerajaan Ratanakosin

1238–1368
1350–1767
1767 sampai 7 April 1782
7 April - ???
Wilayah
- Total
- Air (%)

514.000 km² (ke-49)
0,4%
Penduduk
- Perk. 2006
- Kepadatan

64.700.000 jiwa (ke-19)
126 jiwa/km² (ke-80)
PDB (PPP)
- Total
- Per kapita
perk. 2005
US$560,7 milyar (ke-21)
US$8.300 (ke-69)


Mata uang Baht (฿)
Zona waktu UTC+7
TLD internet .th
Kode telepon +6

Kerajaan Thailand (nama resmi: ราชอาณาจักรไทย Ratcha Anachak Thai; juga Prathēt Thai), kadangkala juga disebut Mueang Taek, adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang berbatasan dengan Laos dan Kamboja di timur, Malaysia dan Teluk Siam di selatan, dan Myanmar dan Laut Andaman di barat. Thailand dahulu dikenal sebagai Siam sampai tanggal 11 Mei 1949. Kata "Thai" (ไทย) berarti "kebebasan" dalam bahasa Thailand, namun juga dapat merujuk kepada suku Taek, sehingga menyebabkan nama Siam masih digunakan di kalangan orang Thai terutama kaum minoritas Tionghoa.


Sejarah

Asal mula Thailand secara tradisional dikaitkan dengan sebuah kerajaan yang berumur pendek, Kerajaan Sukhothai yang didirikan pada tahun 1238. Kerajaan ini kemudian diteruskan Kerajaan Ayutthaya yang didirikan pada pertengahan abad ke-14 dan berukuran lebih besar dibandingkan Sukhothai. Kebudayaan Thailand dipengaruhi dengan kuat oleh Tiongkok dan India. Hubungan dengan beberapa negara besar Eropa dimulai pada abad ke-16 namun meskipun mengalami tekanan yang kuat, Thailand tetap bertahan sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh negara Eropa, meski pengaruh Barat, termasuk ancaman kekerasan, mengakibatkan berbagai perubahan pada abad ke-19 dan diberikannya banyak kelonggaran bagi pedagang-pedagang Britania.

Sebuah revolusi tak berdarah pada tahun 1932 menyebabkan dimulainya monarki konstitusional. Sebelumnya dikenal dengan nama Siam, negara ini mengganti namanya menjadi Thailand pada tahun 1939 dan untuk seterusnya, setelah pernah sekali mengganti kembali ke nama lamanya pasca-Perang Dunia II. Pada perang tersebut, Thailand bersekutu dengan Jepang; tetapi saat Perang Dunia II berakhir, Thailand menjadi sekutu Amerika Serikat. Beberapa kudeta terjadi dalam tahun-tahun setelah berakhirnya perang, namun Thailand mulai bergerak ke arah demokrasi sejak tahun 1980-an.

Kalender Thailand didasarkan pada Tahun Buddha, yang lebih cepat 543 tahun dibandingkan kalender Barat. Tahun 2000 Masehi sama dengan tahun 2543 dalam kalender Thailand.

Pada 26 Desember 2004, pesisir barat Thailand diterjang tsunami setinggi 10 meter setelah terjadinya gempa bumi Samudra Hindia 2004, menewaskan 5.000 orang di Thailand, dan setengahnya merupakan wisatawan.

Pada awal 2005 terjadi sebuah tragedi di Thailand Selatan yang mempunyai populasi dengan mayoritas Muslim. Sekitar 70 orang terbunuh akibat kekerasan yang dilakukan oleh rezim Shinawatra. Banyak negara yang mengecam keras tragedi ini. Namun dalam pemilihan kepala pemerintahan, Thaksin Shinawatra kembali memerintah negara ini untuk empat tahun berikutnya.

Ekonomi

Setelah menikmati rata-rata pertumbuhan tertinggi di dunia dari tahun 1985 hingga 1995 - rata-rata 9% per tahun - tekanan spekulatif yang meningkat terhadap mata uang Thailand, Baht, pada tahun 1997 menyebabkan terjadinya krisis yang membuka kelemahan sektor keuangan dan memaksa pemerintah untuk mengambangkan Baht. Setelah sekian lama dipatok pada nilai 25 Baht untuk satu dolar AS, Baht mencapai titik terendahnya pada kisaran 56 Baht pada Januari 1998 dan ekonominya melemah sebesar 10,2% pada tahun yang sama. Krisis ini kemudian meluas ke krisis finansial Asia.

Thailand memasuki babak pemulihan pada tahun 1999; ekonominya menguat 4,2% dan tumbuh 4,4% pada tahun 2000, kebanyakan merupakan hasil dari ekspor yang kuat - yang meningkat sekitar 20% pada tahun 2000. Pertumbuhan sempat diperlambat ekonomi dunia yang melunak pada tahun 2001, namun kembali menguat pada tahun-tahun berikut berkat pertumbuhan yang kuat di RRC dan beberapa program stimulan dalam negeri serta Kebijakan Dua Jalur yang ditempuh pemerintah Thaksin Shinawatra. Pertumbuhan pada tahun 2003 diperkirakan mencapai 6,3%, dan diperkirakan pada 8% dan 10% pada tahun 2004 dan 2005.

Sektor pariwisata menyumbang banyak kepada ekonomi Thailand, dan industri ini memperoleh keuntungan tambahan dari melemahnya Baht dan stabilitas Thailand. Kedatangan wisatawan pada tahun 2002 (10,9 juta) mencerminkan kenaikan sebesar 7,3% dari tahun sebelumnya (10,1 juta).

Provinsi

Thailand dibagi kepada 76 provinsi (changwat), yang dikelompokkan ke dalam 5 kelompok provinsi. Nama tiap provinsi berasal dari nama ibu kota provinsinya.

Utara

Timur

Selatan

Timur Laut

Tengah

Provinsi-provinsi tersebut kemudian dibagi lagi menjadi 795 distrik (Amphoe), 81 sub-distrik (King Amphoe) dan 50 distrik Bangkok (khet) (jumlah hingga tahun 2000), dan dibagi-bagi lagi menjadi 7.236 komunitas (Tambon), 55.746 desa (Muban), 123 kotamadya (Tesaban), dan 729 distrik sanitasi (Sukhaphiban) (jumlah hingga tahun 1984).

Geografi

Thailand merupakan tempat terletaknya beberapa wilayah geografis yang berbeda. Di sebelah utara, keadaannya bergunung-gunung, dan titik tertingginya berada di Doi Inthanon (2.576 m). Sebelah timur laut terdiri dari Hamparan Khorat, yang dibatasi di timur oleh sungai Mekong. Wilayah tengah negara didominasi lembah sungai Chao Phraya yang hampir seluruhnya datar, dan mengalir ke Teluk Thailand. Di sebelah selatan terdapat Tanah Genting Kra yang melebar ke Semenanjung Melayu.

Cuaca setempat adalah tropis dan bercirikan monsun. Ada monsun hujan, hangat dan berawan dari sebelah barat daya antara pertengahan Mei dan September, serta monsun yang kering dan sejuk dari sebelah timur laut dari November hingga pertengahan Maret. Tanah genting di sebelah selatan selalu panas dan lembab. Kota-kota besar selain ibu kota Bangkok termasuk Nakhon Ratchasima, Nakhon Sawan, Chiang Mai, dan Songkhla.

Lihat juga: Pulau-pulau Thailand.

Politik


Sang raja mempunyai sedikit kekuasaan langsung di bawah konstitusi namun merupakan pelindung Buddhisme Thailand dan lambang jati diri dan persatuan bangsa. Raja yang memerintah saat ini dihormati dengan besar dan dianggap sebagai pemimpin dari segi moral, suatu hal yang telah dimanfaatkan pada beberapa kesempatan untuk menyelesaikan krisis politik. kepala negara adalah Perdana Menteri, yang dilantik sang raja dari anggota-anggota parlemen dan biasanya adalah pemimpin partai mayoritas.

Parlemen Thailand yang menggunakan sistem dua kamar dinamakan Majelis Nasional atau Rathasapha - รัฐสภา, yang terdiri dari Dewan Perwakilan (Sapha Phuthaen Ratsadon - สภาผู้แทนราษฎร) yang beranggotakan 480 orang dan Senat (Wuthisapha - วุฒิสภา) yang beranggotakan 150 orang. Anggota Dewan Perwakilan menjalani masa bakti selama empat tahun, sementara para senator menjalani masa bakti selama enam tahun. Badan kehakiman tertinggi adalah Mahkamah Agung (Sandika - ศาลฎีกา), yang jaksanya dilantik oleh raja. Thailand juga adalah anggota aktif dalam ASEAN.

Demografi

Populasi Thailand didominasi etnis Thai dan Lao, yang berjumlah 3/4 dari seluruh penduduk. Selain itu juga terdapat komunitas besar etnis Tionghoa yang secara sejarah memegang peranan yang besar dalam bidang ekonomi. Etnis lainnya termasuk etnis Melayu di selatan, Mon, Khmer dan berbagai suku orang bukit.

Sekitar 95% penduduk Thailand adalah pemeluk agama Buddha aliran Theravada, namun ada minoritas kecil pemeluk agama Islam, Kristen dan Hindu. Bahasa Thailand merupakan bahasa nasional Thailand, yang ditulis menggunakan aksaranya sendiri, tetapi ada banyak juga bahasa daerah lainnya. Bahasa Inggris juga diajarkan secara luas di sekolah.

Budaya

Muay Thai, sejenis kickboxing ala Thailand, adalah olahraga nasional di Thailand dan merupakan seni beladiri setempat. Popularitasnya memuncak di seluruh dunia pada tahun 1990-an. Ada pula seni beladiri yang mirip dengan muay Thai di negara-negara lain di Asia Tenggara.

Ucapan penyambutan yang umum di Thailand adalah isyarat bernama wai, yang gerakannya mirip dengan gerakan sembahyang. Hal-hal yang tabu dilakukan di antaranya menyentuh kepala seseorang dan menunjuk dengan kaki, karena kepala dan kaki masing-masing merupakan bagian tubuh yang paling atas dan bawah.

Masakan Thailand mencampurkan empat macam rasa yang dasar: manis, pedas, asam dan asin.

Globalisasi


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas



Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias.

Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.



Pengertian

Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.

Ciri globalisasi

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.


  • Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
  • Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
  • Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
  • Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.

Teori globalisasi

Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teroritis yang dapat dilihat, yaitu:

  • Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.
  • Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
  • Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
  • Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.
  • Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.

Sejarah globalisasi

Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antarbangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang.

Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.

Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.

Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.

Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antarnegara pun mulai kabur.

Reaksi masyarakat

Gerakan pro-globalisasi

Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya.

Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah adanya larangan-larangan dan kebijakan proteksi dari pemerintah suatu negara. Di satu sisi, kebijakan ini dapat melindungi produksi dalam negeri, namun di sisi lain, hal ini akan meningkatkan biaya produksi barang impor sehingga sulit menembus pasar negara yang dituju. Para pro-globalisme tidak setuju akan adanya proteksi dan larangan tersebut, mereka menginginkan dilakukannya kebijakan perdagangan bebas sehingga harga barang-barang dapat ditekan, akibatnya permintaan akan meningkat. Karena permintaan meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu seterusnya.

Beberapa kelompok pro-globalisme juga mengkritik Bank Dunia dan IMF, mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana kepada suatu negara, bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan. Sebagai hasilnya, banyak pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para diktator yang kemudian menyelewengkan dan tidak menggunakan dana tersebut sebagaimana mestinya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai akibatnya, tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingkat kemakmuran menurun, akibatnya masyarakat negara itu terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya; termasuk konsumsi barang impor, sehingga laju globalisasi akan terhambat dan -- menurut mereka -- mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia.

Gerakan antiglobalisasi

Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

"Antiglobalisasi" dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.

Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" sering menolak istilah itu, dan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua Gerakan atau sejumlah istilah lainnya.

Globalisasi Perekonomian

Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.

Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.

Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:

  • Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
  • Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
  • Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
  • Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
  • Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.

Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.

Kebaikan globalisasi ekonomi

  • Produksi global dapat ditingkatkan

Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.

  • Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara

Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.

  • Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri

Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.

  • Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik

Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.

  • Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi

Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.

Keburukan globalisasi ekonomi

  • Menghambat pertumbuhan sektor industri

Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.

  • Memperburuk neraca pembayaran

Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.

  • Sektor keuangan semakin tidak stabil

Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

  • memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.

Globalisasi kebudayaan

Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.

Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).

Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.

Selasa, 03 Februari 2009

Naskah Drama Tragedi

KONSEP PEMENTASAN

Drama ini diilhami dari cerita ” Legenda Batu Menangis ” yang bersal dari Sulawesi Utara, karena kami menganggap bahwa dalam cerita tersebut banyak terdapat nilai - nilai kemanusiaan yang dapat kita tanamkan untuk anak tingkat sekolah dasar, misalnya sikap untuk tidak durhaka terhadap orang tua, sikap untuk tidak berbohong, dan menunjukkan bahwa kasih sayang orang tua tidak akan pernah lekang sampai kapanpun.

Dalam drama ini kami telah melakukan banyak perubahan - perubahan tokoh dari cerita yang sebenarnya dan kami telah memodifikasi cerita ini hingga hampir mirip dengan kisah - kisah kehidupan nyata seperti sekarang ini.


SINOPSIS CERITA

Ada sebuah keluarga sederhana yang tinggal di suatu desa . keluarga tersebut terdiri dari seorang Ibu dan dua orang anaknya yaitu Joko dan Anik . Meskipun hidup dalam keluarga yang sangat sederhana, Joko tingkah laku Joko setiap harinya seperti orang kaya . Tak jarang terjadi pertengkaran dirumah tersebut hanya gara - gara lauk pada saat makan. Namun Ibu Joko dan Anik (kakak Joko) selalu bersabar menghadapi tingkah laku Joko, hal itu dikarenakan Joko merupakan anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga tersebut, apalagi setiap kali beradu mulut Joko selalu mengancam akan pergi dari rumah apabila keinginannya tidak dituruti oleh Ibunya .

Joko mempunyai seorang pacar anak orang kaya yaitu anak juragan sapi dari desa sebelah. Hal tersebut diceritakan Joko terhadap Ibunya . Betapa terkejutnya sang Ibu pada saat Ibunya mendengar dari Joko bahwa dia telah berbohong dengan mengatakan bahwa dia adalah anak orang kaya untuk mendapatkan gadis tersebut . Dan yang lebih menyakitkan lagi Joko menyuruh sang Ibu untuk memanggil Joko tuan pada saat Joko bersama dengan sang kekasih, namun sang Ibu masih dapat bersabar .

Suatu hari pacar Joko meminta Joko untuk melamarnya dan Jokopun menyanggupinya dengan segala syarat yang diajukan oleh sang pacar yaitu Joko harus menyerahkan uang sebesar Rp.20.000.000,- kepada calon mertuanya . kejadian ini membuat Joko bingung dan kembali Joko mendesak Tbunya untuk menyediakan uang tersebut dalam waktu dua hari. Dan Joko tidak mau tahu bagaimana caranya sampai-sampai Joko menyuruh Ibunya Untuk menjual tanah warisan dari bapaknya . dan lagi-lagi sang Ibu tidak kuasa untuk menolak karena Joko mengancam akan pergi dari rumah apabila keinginannya tidak segera di penuhi .

Dan sesuai dengan waktu yang telah disepakati, Jokopun melamar pacarnya dengan memenuhi syarat yang telah diajukan. Pada saat melamar Joko membawa sang Ibu yang telah disuruh untuk mengaku sebagai pembantunya . dan pada saat pelamaran tersebut sang calon mertua Joko bertanya kepada Joko tentang orang tua Joko dan Joko menjawab bahwa orang tua laki-lakinya telah meninggal dunia pada saat Joko masih kecil. Calon mertuanya bertanya kembali tentang Ibu Joko, Joko pun kebingungan untuk menjawab, dan setelah ditanya beberapa kali oleh calon mertuamya maka Jokopun menjawab bawwa Ibunya telah meninggal dunia . seketika itupun Ibu Joko tidak dapat menahan kesabaran lagi dan secara tidak sengaja mengutuk Joko menjadi patung .

KARMA

Ada sebuah keluarga yang terdiri dari seorag Ibu dan dua orang anaknya yang bernama Anik dan Joko. Mereka hidup dalam keadaan yang sangat sederhana .

Mbok : (sambil membawa nasi) ” Anik, lauknya bawa kesini, itu tadi yang Mbok letakkan didekat kompor .”

Anik : (sambil membawa lauk) ” Iya Mbok ” .

Mbok : (sambil menata makanan) ” Ayo ditata dulu makanannya setelah itu panggil adikmu Joko, kita sarapan bersama. “

Anik : ” Joko masih mandi, Mbok “

Sesaat kemudian Jokopun datang dan duduk diantara Mbok dan Anik

Joko : ” Sarapannya apa, Mbok ? “

Mbok : ” ya seperti biasanya toh Jok, tahu sama tempe . “

Joko : (dengan suara keras) ” Apa tahu clan tempe lagi kata Mbok ? Aku kan bosan mbok, tiap hari makan tempe dan tahu . Pokoknya aku nggak mau. “

Anik : ” Sudahlah Jok diakan saja . Yang kita punya kan cuma ini . “

Joko : ” Mungkin Mbak bisa makan seperti ini setiap hari, tapi aku nggak bisa Mbak. “

Mbok : ” Kamu ini mbokya ngerti toh , Mbok ini kerjanya apa ? Mbokkan Cuma buruh tani . Kamu juga tahu sendiri kalau beberapa hari ini sawahnya kebanjiran. “

Joko : ” Mbokkan bisa cari kerja yang lain, nyuci baju orang kek, jadi buruh pabrik kek, atau yang lainnya . “

Mbok : ” Kamu iti gimana toh Jok, memang cari kerja itu gampang.”

Joko : ” Ya sudah Aku makan tapi Aku nggak mau kalau besok lauknya tahu dan tempe lagi “

Akhirnya merekapun sarapan bersama. dan tiga puluh menit kemudian …….

Mbok : ” Anik, tolong piring-piringnya bawa kedalam . “

Anik : ” Baik Mbok “

Mbok : ” Jok, Mbok perhatikan pagi-pagi seperti ini kamu sudah rapi , mau kemana ? “

Joko : ” Itu Mbok pacarku mau kesini, Mbok ! “

Mbok : ” jadi kamu punya pacar toh . Anak siapa ? “

Joko : ” Itu lho, anaknya juragan sapi dari kampung sebelah. “

Mbok : (sambil terkejut) Apa ….. ? Kamu pacaran sama anaknya juragan sapi itu. Memang dia mau pacaran sama kamu yang anaknya buruh tani ?

Joko : (bingung) ya aku tidak ngomong kalau aku ini anaknya buruh tani . Aku bilang aku adalah anaknya orang kaya. “

Mbok : (sambil mengelus dada) Astaghfirullah Joko. kenapa kamu berbohong seperti itu ? “

Joko : (dengan nada agak kerat) “Mbok, aku lakukan ini demi kita Mbok. Memangnya, Mbok nggak senang kalau Mbok punya memantu orang kaya?”

Mbok : “Ya, Mbok senang punya menantu orang kaya tapi jangan begitu caranya. Nati kalau pacarmu tahu kalau kamu orang miskin bagaimana terus bagaiaman?”

Joko : “Ya, aku ngggak tahu”

Mbok : “ Kamu itu bagaimana toh Jok?”

Joko : “Oh ya nanti pacarku mau datang ke sini, dan aku mau Mbok jangan memanggil aku “anak” tapi Mbok harus memanggil aku “tuan” dan Mbok harus mengaku sebagai pembantuku.”

Mbok : (terkejut) “Masya Allah Joko, kamu kok tega sama Mbok, Mbokkan orang tua kamu, masak kau menyuruh Mbok memanggil kamu tuan.”

Joko : (Sambil berdiri) “aku nggak mau tahu pokoknya Mbok harus seperti itu, kalau Mbok nggak lebih baik aku pergi dari sini. Aku sudah bosan hidup sebagai orang miskin, rumah yang sempit dan nggak punya apa-apa”

Mbok : (sambil memegang tangan Joko) ” Ya sudah , ya sudah nnti kalau pacar kamu datang Mbok akan berpura - pura menjadi pembantu kamu, tapi kamu j angan pergi kamu kan anak laki-laki Mbok satu-satunya . Ya sudah Mbok tinggal ke dapur dulu . “

Joko modar-mandir menanti kedatangan sang pacar dan sesaat kemudian pacar Jokopun datang .

Ariska : (dengan nada manja) ” Sayang, tahu nggak aku sudah nunggu lama disana . Untung tadi aku ketemu sama Joni teman kamu. Katanya kamu suruh aku kesini . Ini rumah siapa sich sayang ?”

Joko : ” Oh ……….. ini rumah pembantuku, aku kesini menjenguk anaknya yang sedang sakit. “

Tiba-tiba ibunya Joko keluar

Mbok : ” Oh …… ada tamu toh .

Ariska : ” Eh !Dia siapa sayang ?

Joko : ” Oh ini ! dia adalah pembantuku yang aku ceritakan tadi

Mbok : ” Iya, saya adalah pembantu tuan Joko . Tuan kesini menjenguk anak saya yang sedang sakit . “

Joko : ” Oh ya ! sayang kamu mau minum apa ? “

Ariska : ” E…. ada orange jus gak yang ?”

Joko : ” Aduh sayang di rumah pembantu masak ada orange j us!”

Mbok : ” Benar Non! Saya ini kan hanya orang kampungyang ada Cuma air putih.”

Ariska : ” Ya udah deh air putih aja.”

Joko : ” Cepat Mbok ambilkan!”

Mbok : ” Baik Tuan.”

Setelah Si Mbok masuk, Joko dan Ariska berbincang - bincang di depan rumah.

Ariska : ” Ngomong - ngomong aku harus duduk di mana?”

Joko : ” Di sini aja ya Yang?”( Sambil menunjuk tikar)

Ariska : ” Apa??? Masak aku disuruh duduk di tempat yang kotor ini?”

Joko : “Maklumlah Yang, ini kan rumahnya pembantu jadi umtuk sementara duduk di sini aja!”

Ariiska : ” Ya dah deh kalau begitu.”

Si Mbok keluar dangan membawa dua gelas air putih.

Mbok : ” Ini Non airnya, silahkan di minum.”

Joko : ” terimakasih Mbok . ya sudah silakan Mbok masuk kedalam . “

Setelah Mbok masuk kedalam, Joko dan Ariska melanjutkan kembali percakapannya.

Ariska : ” Yang, kita kan sudah lama pacaran. Kapan sayang melamar aku ? Mami sudah sering tanya. “

Joko : (sambil berfikir) ” E… Bagaimana kalau bulan depan ? “

Ariska : ” Tapi Yang, Mami kan mau pergi keluar negeri . “

Joko : ” bagaimana kalau minggu depan ? “

Ariska : ” begini Yang, kata Mami 2 hari lagi Sayang harus melamar aku. “

Joko : (dengan terpaksa jokopun menyetujuinya ) ” ya sudah, 2 hari lagi aku melamar kamu. “

Ariska : ” Tapi Yang, kata Mami ada syaratnya. “

Joko : ” Apa syaratnya Sayang ? “

Ariska : ” Saat melamar, sayang harus membawa uang sebesar Rp. 20.000.000,-”

Joko : (terkejut)” a…… pa ? dua puluh juta ?”

Ariska : ” Sayang kenapa kok terkejut ! uang dua puluh juta kan kecil buat sayang

Joko : (berpura - pura ) ” Ah , siapa yang terkejut . kalau hanya uang dua puluh juta itu kecil buat aku . “

Ariska : ” Jadi bagaimana Yang ? Sayang jadi kan melamar aku ?”

Joko : ” Ya pasti dong sayang “

Ariska : ” Ya udah ya , aku pulang dulu Yang . Aku masih ada j anj i sama teman - teman mau pergi ke Mall. Da……… (sambil melambaikan tangan)

Joko : (sambil melambaikan tangan) ” hati - hati dijalan ya. “

Setelah Ariska pulang, Joko masuk kedalam rumah dengan perasaan yang bingung. Melihat joko yang seperti itu si mbok juga ikut bingung.

Mbok : “Ada apa to jok, kok mbok lihat sepertinya kamu bingung sekali ?”

Joko : ” Gini mbok, orang tua Ariska minta aku melamar Ariska dua hari lagi”

Mbok : “Kamu mau melamar pakai apa jok ? kamu kan belum kerja”.

Joko : “Mamanya Ariska juga minta uang Rp.20 juta buat melamar anaknya”.

Mbok : “Apa??? 20juta??? Kita dapat uang sebesar itu dari mana ? kita kan hanya orang miskin, buat makan saja kita susah. Apalagi 20 juta !”

Joko : “Pokoknya aku gak mau tahu. Dalam dua hari mbok harus menyiapkan uang 20 juta untuk melamar pacarku”.

Mbok : “Masyaallah jok, ya gak mungkin toh mbok dapat uang 20juta dalam dua hari”.

Joko : “Tapi kita kan masih punya tanah peninggalan bapak yang ada dibelakang rumah itu mbok”.

Mbok : “Jok, itu kan peninggalan bapakmu satu-satunya. Masak kamu tega nyuruh mbok menjualnya”.

Joko : “Sudahlah mbok jual saja. Kalau mbok gak mau jual lebih baik aku pergi saja dari rumah”.

Mbok : “Jangan gitu toh nak, kita kan sudah gak punya apa-apa lagi”.

Joko : “Pokoknya aku gak mau tahu, lebih baik aku minggat kalu mbok gak mau menjualnya”.

Mbok : ” Ya udah jok, nanti mbok pikir-pikir dulu. “

Joko : “Kalau gitu aku keluar dulu”.

Karena mendengar keributan antara mbok dan adiknya, Anikpun keluar.

Anik : “Ada apa toh mbok aku dengar dari dalam kok rebut saja”.

Mbok : “Adikmu ini lho, katanya dia mau melamar pacarnya dan calon mertuanya minta uang sebesar 20 juta. mbok bingung harus cari uang dimana. Malahan dia nyuruh mbok jual tanah peninggalan bapakmu”.

Anik : “Terus mbok mau ?”.

Mbok : “Lha gimana lagi nik, adikmu ngancam mau minggat dari rumah kalau mbok gak jual tanah. Dia kan anak-anak laki-laki mbok satu-satunya”.

Anik : (dengan nada kesal) “Mbok sih selalu saja menuruti keinginan joko”.

Mbok : “Mbok sudah gak punya cara lagi nik. Mbok bingung ! !”.

Anik : “Ya sudah, terserah mbok saja. Anik masuk dulu mau nyuci piring mbok”.

Dengan merasa terpaksa sekali, maka ibu jokopun menjual tanah peninggalan almarhum suaminya. Ibu joko akhirnya pergi kerumah Bu Anis juragan kaya di desanya yang biasa membeli tanah.

Bu Anis : “Jeng…..aku baru beli kalung berlian lho bagus banget !”

Bu Hefni : “Iya to bu….., mana aku pengen lihat ! aku kemarin juga baru dibeliin cincin permata sama suamiku dari Korea Selatan”.

Ibu joko : “Permisi Bu Anis….., kulonuwun ?!”.

Bu Anis : “Oh …monggo, lho! Bu Joko, mari masuk bu. Silahkan duduk, silahkan bu !”.

Ibu joko : “Iya bu…terimakasih”.

Bu Anis : “Kok tumben bu joko. Ada perlu apa ? ndak biasanya loh ibu main kerumah saya…”.

Ibu joko : “Oh …iya bu, begini…. maksud kedatangan saya kemari tadi pertama mau silaturrahmi dan yang kedua mau…. anu…..saya dengar ibu bias membeli tanah, dan saya bermaksud akan menawarkan tanah saya dibelakang rumah itu untuk saya jual kepada ibu”.

Bu Anis : “Iya ta bu… ibu apa bawa surat-surat tanahnya ?”.

Ibu joko : “Ini bu !” (sambil menyerahkan surat-surat tanah)

Bu Anis : “Iya, saya periksa dulu ya bu !” (memeriksa surat-surat tanah). Terus ibu mau menjual tanah ini berapa bu ?”.

Ibu joko : “Emmm…… kalau Rp.25.000.000 bagaimana bu ?”.

Bu Anis : “Kok Rp.25.000.000 to bu! Kalau Rp.18.000.000 bagaimana?”.

Bu joko : “Kok Rp.18.000.000to bu, ya udah kalau Rp.20.000.000 saja bagaimana bu… yang penting jangan kurang dari Rp.20.000.000 ya bu…. bagaimana?”.

Ibu Hefni : “Sudahlah jeng…. iya saja !”.

Ibu Anis : “Ya sudah bu…baiklah, saya beli Rp.20.000.000. sekarang saya ambilkan uang dulu kedalam ya bu !”.

Ibu Hefni : ” Bu…. kok tanahnya dijual, memangnya ada keperluan apa to bu! Kelihatannya mendadak sekali!”.

Bu j oko : ” Hemmm… iya bu, ada keperluan keluarga. Hem…”

Ibu Anis : (keluar dari kamar) ” Ibu joko, ini uangnya Rp.20.000.000, coba dihitung dulu bu !”.

Bu joko : “Ndak bu…. saya percaya kok sama ibu. Terimakasih….kalau begitu saya pamit dulu ya bu. Terimakasih…….”.

Bu Anis : “Oh iya bu, kok tergesa-gesa, baiklah bu…. saya juga terimakasih. Nanti kalau saya butuh surat-surat keterangan yang lain bolehkan saya main kerumah ibu ?”.

Bu joko : “Oh iya…. silahkan bu. Ndak apa-apa ! Bu Hefni juga boleh main kegubuk saya yang reot itu. Ya sudah bu… saya pamit dulu, terimakasih. Mari…….. “.

Bu Anis : “Iya mari-mari…..hati-hati ya bu !”.

Sementara itu, suasana dirumah Ariska pacar Joko begitu sibuk mempersiapkan acara lamaran. Para pembantu sibuk bersih-bersih dan menata rumah.

Yu : “Aduh…..kerja kok terus, sampek coklek pinggangku ini rasanya. Eh nem nem, sini…..tak kasih tahu!”. (kemudian duduk)

Nem : “Ada apa to Yu…..kok semangat banget”. (sambil meletakkan sapunya dan ikut duduk).

Yu : ” Eh kamu tahu ndak, non ariska itu hari ini mau dilamar juragan kaya katanya guuuuanteng lho!”.

Nem : “Masak sih Yu! Aku kok ndak tau !”.

Yu : “iya! Kamu ini bagaimana to nem nem, masa sama yang terjadi pada juragan kita kamu ndak tahu? Wong tetangga-tetangga yang beli sayur tadi semua membicarakan itu kok ! katanya sih, wajahnya seperti david Beckham pemain sepak bola itu lho nem”.

Nem : “Da….. David Beckham itu sopo to Yu !”.

Yu : “Gusti allah nem nem, makanya kamu itu j adi orang mbok ya nonton TV. Walau kita pembantu tapi mbok yo yang sedikit modern gitu po’o. kaya aku ini !”. (sambil berpose lenggak-lenggok)

Ibu Ariska : “Aduh,duh,duh,duh…… wong disuruh kerja kok ya ngerumpi! Kalian berdua itu piye to Yu, Nem! Ayo coba kamu Nem dah siap pa belum makananya di dapur ?”

Nem : “Belum ndoro putri…..(sambil ketakutan)

Ibu Ariska : “Kok belum piye to Nem, lihat ini sudah jam berapa ? calon besanku tuh mau dating. Ayo cepat sana kamu siapkan makanannya! Dan kamu Yu, bersih-bersih didepan sana. Nanti kalau tamunya dating kasih tau saya ya”.

Yu & Nem : “Inggih ndoro putri……..”.

Ida : “Ada apa to ma…..kok rebut aja sendiri dari tadi, kok ngomel-ngomel terus ida perhatikan”.

Ibu Ariska : “itu loh Yu sama Nem, wong disuruh kerja kok malah ngerumpi”.

Ida : “Iya tuh ma, pembantu kita itu senangnya ngegosip melulu. Malah kemarin itu yang namanya Nem itu malah pacaran dipasar. Bukannya beli sayur malah kencan sama tukang ojek di depan itu loh ma”.

Ibu Ariska : “Oh iya ida , coba kamu lihat mbakmu dikamar. Dandannya udah selesai apa belum, dari tadi dandan kok belum selesai juga. Ayo sana….”.

Ida : “Iya-iya ma…..(sambil agak sewot)

Ariska : ” Mama…..aduh mamaaku udah kelihatan lebih cantik belum ma? Tu bajuku…. antingku juga bagus kan ma?”

Ibu Ariska : “Iya-iya…. anak mama cuuanntik sekali, memang sudah saatnya dilamar. Mbakmu cantik kan ida ? “.

Ida : “Iya cantik!”. (sambil cemberut karena sewot & iri)

Yu : “Maaf ndoro putri……. diluar tamunya sudah datang”.

Ibu Ariska : “Kamu itu piye to yu, kalau tamunya datang ya disuruh masuk to ! ayo cepat suruh masuk !”.

Yu : “Inggih…inggih ndoro putri, inggih!” Setelah tamunya masuk…….

Ariska : “Sayang……. kamu sudah datang ya. Kami semua udah lama nunggu kamu, kok telat sihhh…”.

Joko : “Iya sayang maaf…… maklum Surabaya, macet!”.

Ariska : “Oh…. begitu. oh ya ma ini loh yang namanya joko pacarnya riska”.

Ibu Ariska : “Oh…. ini to yang namanya nak jojko, silahkan duduk nak joko! (sambil berjabat tangan kemudian menyilahkan tamunya duduk) , lho, ini siapa nakjoko?”.

Joko : “Ehmm…ini..ini pembantu saya ma..”.

Ariska : “Iya ma, ini pembantunya sayang joko yang Riska ceritakan kemarin waktu anaknya sakit. Mama masih ingat kan ?”.

Ibu Ariska : “Ohh…. iya mama inget”.

Joko : “Iya ma…..betul sekali. Ma, maksud kedatangan saya kemari mau melamar Riska ma… “.

Ibu Ariska : “Oh… iya. Ibu sih ndak apa-apa, tapi apa kamu sudah membawa persyaratannya?”.

Joko : “Iya sudah…ini ma!” (sambil meminta uang kepada ibunya yang disuruh berpura-pura jadi pembantunya lalu menyerahkannya kepada calon mertuanya)

Ibu ariska : “Sebentar ibu hitung dulu ya nak! …..aduh, udah wis ibu percaya. Ayo ida kamu saja yang hitung dikamar mama”.

Ida : “Iya ma.. . !”. Ibu Ariska : “Yu… Nem… !” Yu & Nem: “Inggih ndoro putri….”

Ibu ariska : “ayo kamu buatkan minum 3 jus jeruk dan camilannnya bawa kesini ya. Cepat!”

Yu & Nem: ” kok 3 ndoro, terus yang itu bagaimana?”(sambil menunjuk pada ibunya joko)

Ibu Ariska : “udah cepet sana! Kalau disuruh itu gak usah banyak Tanya-tanya!” Yu & Nem: “Inggih ndoro..”

Ibu ariska : “Oh iya…orang tuanya nak joko kemana? Kok ndak ikut, mama kira mereka ikut. Kok malah pembantunya yang diajak”.

Joko : “Oh…. papa saya sudah meninggal ma… !” Ibu Ariska : “Oh sudah meninggal, maaf ya nak joko!”

Yu dan Nem masuk keruang tamu sambil membawa minuman dan camilan. Kemudian ibu ariska, ariska dan joko menikmati hidangan yang disajikan sementara ibu joko dibiarkan duduk dilantai tanpa menikamti apapun juga.

Ibu Ariska : “Lalu mamanya nak joko sekarang dimana?”

Joko : “Ehm…. mama …mama …(sambil melihat ibunya dengan bingung), mama saya juga sudah meninggal ma…”

Ibu joko : (langsung berdiri dan menghadap pada joko) joko! Joko anakkku! Mbok masih sehat dan sekarang masih berdiri di hadapanmu kamu bilang mbok sudah meninggal. Astaghfirullah…joko. Aku mbokmu joko, yang mengandung kamu, melahirkan kamu dan sekarang dihadapanmu kamu bilang sudah mati joko !”

Ariska : (saat joko kebingungan) sebentar…. sayang ini siapa sich! Kamu bilang pembantu kamu, tapi kok dia bilang dia ini ibunya kamu. Lalu yang benar yang mana?”

Joko : “Tenang sayang ….yang benar ini bukan ibuku tapi pembantuku. Dan ibuku sudah meninggal”.

Ibu joko : “Durhaka kamu joko !ini balasan kamu joko. Aku mbokmu joko!”

Joko : “Enak saja !kamu bilang kamu ini ibuku ?” (sambil mendorong ibunya hingga jatuh tersungkur kelantai)

Ibu joko : (sambil berusaha berdiri dan membelakangi Joko) Durhaka kamu joko! benar-benar kamu anak durhaka! Ini balasan kamu pada ibumu sendiri ?daripada mbok melihat anak seperti kamu lebih baik mbok melihat patung !»

Joko : (tiba-tiba saja joko terjatuh dan kakinya tidak bias digerakkan) “Aduh kakiku! mbok…mbok…ampun mbok…ampun, maafkan joko mbok…”.

Ariska : (sambil menangis melihat joko) “Ada apa sayang, kamu kenapa? Kakimu kenapa ?ma …ini bagaimana ma…?”

Ibu ariska : “sudahlah nak…mama juga nggak tahu”

Ibu joko : “Sekarang kamu mau mengakui aku sebagai mbokmu dihadapan mereka ! sekarang kamu mau! (sambil marah karena sakit hati)

Joko : (sambil memohon-mohon) “Ampun mbok…ampun!”

Ibu joko : ” tidak joko, ibu tidak akan memaafkan kamu. Ibu sudah terlanjur sakit hati! Ini memang karma yang harus kamu terima!”

Dan akhirnya Jokopun menjadi patung.

Ibu Joko : (berbalik menghadap Joko) ” Jok , Jok, Jok kamu kenapa nak! Ayo bicaralah pada ibu , ya Allah Joko ! mengapa kamu jadi seperti ini nak? astaghfirullah apa yang telah aku katakan, aku telah mengutuk anakku sendiri.

Dan Ibu Jokopun hanya dapat bersimpuh menangis menyaksikan anaknya yang menjadi patung